Jumat, 10 Oktober 2014

Ragam Dan Laras Bahasa

Ragam dan Laras Bahasa

A.    Ragam bahasa

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialekaksenlarasgaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
§  Jenis ragam bahasa
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
1.    Ragam bahasa undang-undang.
2.    Ragam bahasa jurnalistik.
3.    Ragam bahasa ilmiah.
4.    Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas agam lisan yang antara lain meliputi:
1.    Ragam bahasa cakapan.
2.    Ragam bahasa pidato.
3.    Ragam bahasa kuliah.
4.    Ragam bahasa panggung.
5.    Ragam tulis yang antara lain meliputi :
§  Ragam bahasa teknis.
§  Ragam bahasa undang-undang.
§  Ragam bahasa catatan.
§  Ragam bahasa surat.
Ragam bahasa menurut hubungan antar pembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara, yaitu :
1.    Ragam bahasa resmi.
2.    Ragam bahasa akrab.
3.    Ragam bahasa agak resmi.
4.    Ragam bahasa santai dan sebagainya.
B. Laras Bahasa
Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu :
1.    Beku (frozen).
2.    Resmi (formal).
3.    Konsultatif (consultative).
4.    Santai (casual), dan.
5.    Akrab (intimate).
Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suciputusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks.

Jenis dan Ciri Laras Bahasa

Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan besar, yaitu laras biasa dan laras khusus. Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seeprti bidang hiburan (laporan suskan, berita sukan), pengetahuan dan peneranagn (syarahan, rencana), maklumat dan pemujukan (rencana, iklam).
Laras khusus pula merujuk kepada kegunaan untuk khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar (rencana, laporan, buku).
Pembeza utama yang membezakan antara laras biasa dengan laras khusus ialah:
·         kosa kata
·         tatabahasa
·         gaya

1. Laras Bahasa Biasa

Tidak melibatkan bidang tertentu, mudah difahami, tiada istilah teknikal, kurang kata pinjaman.)
Laras biasa ialah laras bahasa yang yang digunakan unuk khalayak umum tentang pelbagai bidang seperti bidang hiburan (laporan sukan, berita sukan), pengetahuand an penerangan (syarahan, encana) dan maklumat dan pemujukan (rencana, iklan).

2. Laras Bahasa Perniagaan

Mempengaruhi pengguna untuk membentuk tanggapan tertentu , atau mengubah sikap dan melakukan tindkan. Digunakan dalam iklan, tender, laporan dan sebagainya , disokong pula oleh gambar, lukisan, grafik, ilustrasi dansebagainya. Iklan dapat dihasilkan dengan beberapa cara seperti berikut:
(a) slogan: Kami Ada Cara
(b) Kaedah Pernyataan: Rumah Untuk Dijual/Disewa
(c) Perkaitan Konsep: Artis X dengan Tilam Jenama Y
(D) Perisytihran: Waja dengan Aksesori Lengkap
(e) Kaedah Umpan: Beli Satu, Percuma Satu
(f) Mesra: Keutamaan Kami Adalah Pelanggan.
(g) Bandingan: Bateri X Lebih Berkuasa dan Tahan Lama
(h) Gesaan: Cepat! Cepat! Datanglah Beramai-ramai
(i) Pertanyaan: Sakit Pinggang? Sapulah Dengan Minyak Angin Z.

3. Laras Bahasa Akademik

Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan. Dalam penulisan ilmiah, misalnya penulisan thesis, penulis perlu mengikut fornmati tertentu seperti perlu ada cattan bibiliografi (rujukan), nota kaki di bawah muka surat atau nota hujungan di penghujung setiap bab. Menggunaka istilah-istilah yang khusus kepada bidang, dan biasanya perlu dihafal. Contohnya ialah fotosintesis, pecutan, mengawan, pendebungaan dan sebagainya.



4. Laras Bahasa Undang-Undang

Tiada gambar, graf, metafora, simili, peribahasa, kiasan dan sebagainya. mempunyai istilah sendiri seperti Argumantum ad baculum, habeas corpus dan sebagainya.

5. Laras bahasa media

Berita sebagai satu wacana mempunyais truktur teks yang tersnediri, laind aripada struktur teks cereka, dan lain pula daripada struktur teks esei dan karya ilmiah.

Wartawan atau pengarang akhbar menggunakan bahasa untuk menjelaskan sesuatu menurut cara yang paling mudah diterima sesuai dengan selera sebilanganbesar pemvbaca akhbar.

Tiga ciri penting yang harus ada dalam berita akhbar yang baikialah, pertama, baasa yang digunakan mudah. kedua, gaya tulisan yang jelas danketuiga, isi tulisan mestilah tepat. Oleh sebab akhbar diterbitkan untuk orang ramai, maka bahasa akhbar haruslah sesuai dengan bahasa kegunaan orang ramai.

6. Laras Bahasa Sastera

Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya boleh dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatik dan puitis.
Beberapa ciri bahasa sastra:
a kreatif dan imaginatif: kabur mesej
b. mementingkan penyusunan, pengulangan, pemilihan kata
c. puitis dan hidup,: monolog, dialog, bunga-bunga bahasadan sebagainya.
d. menggunakan bahas tersirat: perlambangan, kisan, perbandingan, peribahasa, metafora, simile, personifikasi, ilusi, ambiguiti dan sebagainya.
e. terdapat penyimpangan tatabahasa atau manipulasi bahasa.

7. Laras Bahasa Agama
Mengandungi istilah agama daripada bahasa Arab Struktur ayatnya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab Diselitkan dengan petikan daripada al-Quran dan hadis.



A. Peranan Bahasa.
Bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya. Teori fungsional tata bahasa menjelaskan struktur tata-bahasa lewat fungsi komunikatifnya, dan memahami struktur tata bahasa dari bahasa sebagai hasil dari proses adaptif dimana tata bahasa telah disesuaikan untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya.

B. Fungsi Bahasa
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan atau gagasan karena bahasa juga berfungsi :
1.    Untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2.    Untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.
3.    Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.





Apakah Bahasa dapat Mempengaruhi Perilaku Manusia?

           Tentu saja bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia. Mengapa dikatakan seperti itu? Karena fungsi dan peranan bahasa sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai alat komunikasi, alat kontrol sosial, alat adaptasi sosial, alat interpretasi diri serta ekspresi diri.
Mengapa bahasa disebut alat komunikasi? Karena dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan sesuatu yang dapat digunakan untuk berbicara terhadap orang lain, yaitu alat komunikasi. Dan bahasa adalah alat komunikasi yang sangat baik untuk menyampaikan sesuatu maksud kepada orang lain. Dengan berbahasa yang baik dan benar serta cara penyampaian yang sopan disertai intonasi yang pas, akan membuat orang lain yang mendengar menjadi paham dan mengerti maksud dan tujuan kita menyampaikan sesuatu. Dengan berkomunikasi yang baik secara tidak langsung akan menunjukkan kepada orang lain bahwa kita mempunyai perilaku yang baik, seperti sopan santun.
Sedangkan sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Hal ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri maupun masyarakat. Sebagai alat kontrol sosial, kegiatan berbahasa dapat memberikan kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita dapat belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis bisa digunakan sebagai salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Dengan membiasakan diri menuangkan rasa kesal dan marah kita ke dalam bentuk tulisan, tentunya dengan gaya tulisan yang masih sopan dan menghindari kata-kata seperti mengumpat. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
Untuk adaptasi sosial sendiri sangat jelas dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena adanya keanekaragaman bahasa atau variasi bahasa. Bilamana kita berhubungan social dengan manusia lainnya. Tentu saja kita memerlukan adaptasi. Ketika kita masuk ke dalam lingkungan orang Jawa yang kebanyakan menggunakan bahasa Jawa, mau tidak mau kita harus dapat menyesuaikan pergaulan dengan bergaya ala kultur Jawa, bukannya malah berbahasa gaul ala orang Jakarta. Adaptasi inilah yang membuat kita bisa dihargai karena adanya menghargai. Setiap daerah mempunyai tata cara bahasanya masing-masing. Dengan pandainya kita menyesuaikan diri akan mempermudah kita masuk ke dalam lingkungan baru di manapun kita berada.
Dalam hal interpretasi diri, bahasa merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang akan disampaikan. Tujuannya interpretasi sendiri adalah untuk meningkatkan pengertian tapi terkadang hal ini menjadi seperti propaganda dan malah dapat mengacaukan pengertian dan membuat kebingungan. Makna yang kompleks dapat timbul sewaktu kita menginterpretasikan diri. Oleh karena itu sangat diperlukan interpretasi diri yang baik agar tidak membuat salah tasfir atau kesalahpahaman dalam menangkap maksud berbahasa itu sendiri.
Dalam hal ekspresi diri pula bahasa dapat sangat berpengaruh. Sebagai contoh nyata saja, ketika sedang marah tanpa kita sadari intonasi kita saat berbahasa bisa sangat tinggi yang menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita memang benar-benar marah tanpa perlu orang tersebut melihat ekspresi kemarahan kita. Begitu pula pada saat bahagia, efek bahasa yang timbul juga menunjukkan kesenangan serta kegembiraan. Sehingga orang yang mendengar sudah pasti tahu bahwa kita sedang bahagia tanpa perlu menyebutkan kata “senang” di dalam percakapan.
Apakah bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia? Dari kesimpulan yang kita peroleh di atas menunjukkan pengaruh-pengaruh yang timbul karena adanya bahasa. Manusia yang selalu berbahasa yang baik dan benar akan terlihat dari perilakunya sehari-hari yang juga sopan, santun serta mengerti di mana harus menggunakan bahasa secara efektif. Sedangkan manusia yang sudah terbentuk dengan terbiasa untuk berbahasa yang buruk, kasar akan menunjukkan bahwa perilakunya yang lebih brutal dan suka seenaknya tanpa memandang dan menghargai orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu sangat disarankan agar sebaiknya kita dapat mempergunakan bahasa yang baik dan benar untuk menunjukkan sisi positif dari diri kita kepada orang lain. Hal ini tentu saja menguntungkan kedua belah pihak. Kita akan dihormati dan orang lain pun akan merasa sangat senang karena dihargai.

Sumber :
http://chacaatmika.blogspot.com/2011/09/apakah-bahasa-dapat-mempengaruhi.html
http://ariefbk10.wordpress.com/2013/10/02/peranan-dan-fungsi-bahasa/
http://rzkmn.blogspot.com/2013/09/ragam-dan-laras-bahasa.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar