1. Pengertian
Antraks atau anthrax adalah
penyakit menular dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus
anthracis dalam bentuknya yang paling ganas ntraks bermakna "batubara"
dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban
akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora
liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit ini bersifat zoonosis yang
berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat
ditularkan antara sesama manusia
2. Penularan Dan Gejala
Infeksi antraks jarang terjadi namun hal yang sama tidak berlaku kepada herbivora-herbivora seperti ternak, kambing, unta, dan antelop. Antraks dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum terjadi di negara-negara berkembang atau negara-negara tanpa program kesehatan umum untuk penyakit-penyakit hewan. Beberapa daerah di dunia seperti (Amerika Selatan dan Tengah, Eropa Selatan dan Timur, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah) melaporkan kejadian antraks yang lebih banyak terhadap hewan-hewan dibandingkan manusia.
Antraks biasa ditularkan kepada manusia disebabkan pengeksposan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. Pekerja yang tertular kepada hewan yang mati dan produk hewan dari negara di mana antraks biasa ditemukan dapat tertular B. anthracis, dan antraks dalam ternakan liar dapat ditemukan di Amerika Serikat. Walaupun banyak pekerja sering tertular kepada jumlah spora antraks yang banyak, kebanyakan tidak menunjukkan simptom.
Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka). Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia.
Bakteri B. anthracis ini termasuk bakteri gram positif, berbentuk basil, dan dapat membentuk spora. Endospora yang dibentuk oleh B. anthracis akan bertahan dan akan terus berdormansi hingga beberapa tahun di tanah. Di dalam tubuh hewan yang saat ini menjadi inangnya tersebut, spora akan bergerminasi menjadi sel vegatatif dan akan terus membelah di dalam tubuh. Setelah itu, sel vegetatif akan masuk ke dalam peredaran darah inangnya. Proses masuknya spora anthrax dapat dengan tiga cara, yaitu :
1. inhaled anthrax, dimana spora anthrax terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan.
2. cutaneous anthrax, dimana spora anthrax masuk melalui kulit yang terluka. Proses masukkanya spora ke dalam manusia sebagian besar merupakan cutaneous anthrax (95% kasus).
3. gastrointestinal anthrax, dimana daging dari hewan yang dikonsumsi tidak dimasak dengan baik, sehingga masih megandung spora dan termakan.
Beberapa gejala-gejala antraks tipe pencernaan adalah mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah berwarna coklat atau merah, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit). Sedangkan, gejala antraks tipe kulit ialah bisul merah kecil yang nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadi borok, pecah dan menjadi sebuah luka. Jaringan di sekitarnya membengkak, dan lesi gatal tetapi agak terasa sakit. Tipe kulit terjadi setelah mengomsumsi daging yang terkena antraks. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
3. PENANGANAN
Secara umum, perawatan untuk penyakit anthrax dapat
dilakukan dengan pemberian antibiotik, biasanya penisilin, yang akan
menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin. Pemberian antitoksin akan
mencegah pengikatan toksin terhadap sel. Terapi tambahan, seperti
sedation (pemberian obat penenang). Namun, pada level toksin sudah
menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel pada jaringan maka
toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapun. Walaupun
dengan pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu
mempunyai rasio
kematian.
kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar