Sabtu, 25 Oktober 2014

UCAPAN , EJAAN DAN KATA

             I.        UCAPAN DAN EJAAN

A. Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua. Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

B. Ejaan
Ejaan penting sekali artinya dalam  kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis. Dalam tulis-menulis orang tidak hanya dituntut untuk dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat, melainkan juga mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam surat-surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian, kaidah ejaan harus betul-betul ditaati. Sebelum, EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan Soewandi atau ejaan Republik. Ejaan tersebut diumumkan berlakunya terhitung mulai 19 maret 1947. sebelum ejaan Soewandi berlaku Ejaan Van Ophuysen yang ketentuannya dimuat dalam Kitab Logat Melajoe yang disusun dengan bantuan Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’Mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan  ini dinyatakan mulai berlaku sejak tahun 1901, sebelum ejaan Van Ophuysen berlaku dalam tulis menulis  dalam bahasa Melayu, digunakan huruf   2 Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tidak teratur.

           II.        Ragam Tanda Baca , Fungsi Dan Contohnya
1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
·         Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
·         Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
·         Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
·         Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.
·         Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
·         Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
·         Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
·         Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
·         Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :
·         Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
·         Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
·         “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.
3. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru :
·       Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
·         Jangan letakan benda itu di depan saya !
4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
·          Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
·     Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh :
·         Hari makin sore; kami belum selesai juga.
·         Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola.
5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
·  Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
·        Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
·  Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
       
Contoh :
§  Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi,  Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
§          Project By: Alland Project
§          Penulis: Indra Lesmana
§          Editor: Wicak
§          “Jangan datang terlambat.”
 Budi: “Siap, Pak.”
6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
§  Menyambung unsur-unsur kata ulang
§  Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-
Contoh :
§  Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
§  di- packing
7. Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut
§  Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
§  Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
Contoh :
§  “PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
8. Tanda Tanya (?)
§     Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
§ Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
§  Siapa Presiden Indonesia saat ini?




9. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
§     Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
§ Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
§  Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
Contoh :
§  Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).
10. Tanda Kurung Siku ( [..] )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
§  Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
§  Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh :
§  Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.
11. Tanda Petik (“…”)
Fungsi tanda petik adalah:
§  Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
§  Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
§  Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
§  Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”
12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :
§  Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
§  Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh :
§  “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
13. Tanda Garis Miring (/)
§  Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
§  Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :
§  Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.
14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)
§  Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh :
§  Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.


          III.        Kata
Pengertian Kata
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
A.    Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
Nomina
Bagian
Kimia merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran IPA
Pembagian
Pembagian rapot hasil belajar akan dilaksanakan pada hari sabtu


B.    Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis.
                                    Contoh :
Verba
Membagi
Rina membagi pizzanya menjadi 8 potong
Membagikan
Bu Ike membagikan tugas kepada murid-murid di kelas
Berbagi
Arkaan berbagi kue dengan Rainda
Membagi-bagikan
Perusahaan swasta membagi-bagikan selembaran brosus kepada mahasiswa
Terbagi
Olahraga atletik terbagi menjadi beberapa cabang
Dibagi
Di dalam satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok
Dibagikan
Sumbangan acara hari ini akan dibagikan kepada anak yatim

C.   Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
D.   Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
E.    Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda.
F.    Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
G.   Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya.
Adapun kata dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1.    Kata Baku
§  Kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
§  Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertuliss dengan pengukapan gagasan secara cepat.
2.    Kata Tidak Baku
§  Kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan.
§  Dalam bahasa sehari-hari, bahasa tutur.

NO    KATA BAKU                  KATA TIDAK BAKU
1.        Aktif                                          Aktip
2.        Ambulans                                 Ambulan
3.        Analisa                                     Analisis
4.        Anggota                                    Anggauta
5.        Antre                                        Antri
6.        Apotek                                     Apotik
7.        Atlet                                          Atlit
8.        Berpikir                                     Berfikir
9.        Frekuensi                                 Frekwensi
10.      Hakikat                                     Hakekat


Daftar Pustaka
http://abasawatawalla01.blogspot.com/2013/02/kata-frasa-klausa-dan-diksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar